Wednesday, August 5, 2015

MENGENAL GEJALA DIARE

Dapur Kita | 9:08 AM | | | | | |
Diare adalah frekuensi liquiditas buang air besar (BAB)yang tidak normal. Frekuensi dan konsistensi BAB bervariasi dalam dan antar individu. Sebagai contoh, beberapa individu defekasi tiga kali sehari, sedangkan yang lainnya dua atau tiga kali seminggu.
Diare terjadi karna adanya ketidakseimbangan absorpsi dan sekresi air&elektrolit.
Terdapat 4 mekanisme patofisiologis yang mengganggu keseimbangan air dan elektrolit yang mengakibatkan terjadinya diare, yaitu:
1.       Perubahan transport ion aktif yang disebabkan oleh penurunan absorbsi natrium atau peningkatan sekresi klorida.
2.       Perubahan motilitas usus
3.       Perubahan osmolaritas luminal
4.       Peningkatan tekanan hidrostatik jaringan
Diare dikelompokkan menjadi akut dan kronik. Umumnya episode diare akut hilang dalam 72 jam sedangkan diare kronik melibatkan serangan yang lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang. Penderita diare akut umumnya mengeluhkan gejala yang tidak terduga dari buang air besar yang encer, gas-gas dalam perut, rasa tidak enak, kram, nyeri dan bunyi pada perut. Pada diare kronik ditemukan adanya penyakit sebelumnya, penurunan berat badan dan nafsu makan.
Diare dapat disebabkan oleh beberapa senyawa termasuk obat. Obat-obat penyebab diare adalah laksatif, antasid yang mengandung magnesium, antineoplastik, auranolin, antibiotik (klindamisin, tetrasiklin, sulfonamid, dan beberapa antibiotik spektrum luas), anti hipertensi (reserpin, guanetidin, metildopa, guanabenz, guanadrel), kolinergik (betanecol, neostigmin), senyawa yang mempengaruhi jantung (kuinidin, digitalis, digoxin), obat anti inflamasi non steroid, prostaglandin dan kolkisin.
Pada diare, pemeriksaan fisik abdomen dapat mendeteksi hiperperistaltik dengan borborygmi (bunyi pada lambung). Pemeriksaan rektal dapat mendeteksi massa atau kemungkinan fecal impaction, penyebab utama diare pada usia lanjut.
Pemeriksaan turgor kulit dan tingkat keberadaan saliva oral berguna dalam memperkirakan status cairan tubuh. Jika terdapat hipotensi, takikardia,denyut lemah, diduga terjadi dehidrasi. Adanya demam mengindikasikan adanya infeksi.

Untuk diare yang tidak dapat dijelaskan, terutama pada situasi kronik, dapat dilakukan pemeriksaan parasit dan ova pada feses, darah, mukus dan lemak. Selain itu juga dapat diperiksa osmolaritas feses, PH, dan elektrolit.

1 comment:

  1. artikelnya bagus, informasi yang disampaikan lewat artikel ini sangat membantu. silahkan cek web kami untuk Jasa Konsultan Ipal 

    ReplyDelete

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Search

Powered by Blogger.

Blogroll

About